Pages

Rabu, 18 November 2015

Mengetahui Teknik-Teknik Dasar Menggambar Menggunakan Pensil

teknik dasar menggambar pensilTeknik menggambar menggunakan pensil sangat perlu diketahui jika kita benar-benar ingin mendapatkan hasil yang baik saat menggambar. Menggambar menggunakan pensil adalah cara menggambar paling sederhana dan tidak ribet karena memang cukup menyediakan kertas gambar, pensil, penghapus dan rautan saja. Tidak perlu terlalu banyak menyediakan pewarna atau alat-alat lainnya. Karena sedikitnya alat bantu ketika menggambar dengan pensil itulah yang membuat kita harus belajar memahami dan mengetahui teknik menggambar menggunakan pensil jika ingin mengembangkan hasil karya gambaran kita. Mulai dari teknik mengarsir dan teknik-teknik lainnya untuk membuat gambaran kita terlihat semakin nyata. Nah, di artikel ini kita akan sama-sama belajar teknik-teknik menggambar dengan pensil yang benar dan tepat.
Teknik Arsir
Teknik arsir adalah teknik yang paling banyak diketahui oleh orang. Ya, hal ini memang dikarenakan teknik arsir adalah teknik yang paling banyak digunakan ketika membuat gambar menggunakan pensil. Seperti misalnya menggambar sketsa dimana teknik arsir adalah teknik utama. Hanya saja ada banyak teknik lain dalam teknik arsir tersebut agar hasil gambar menjadi semakin nyata. Teknik arsir adalah teknik yang paling banyak digunakan untuk membuat sebuah bayangan maupun tekstur dari gambar yang kita buat. Ada banyak cara mengarsir seperti mengarsir secara sejajar, menyilang atau yang lainnya. Sementara untuk mendapatkan hasil gambar seperti 2 dimensi kita bisa menggunakan teknik arsir dengan 2 garis menyilang dan teknik arsir melengkung untuk mendapatkan efek melingkar pada gambar. Dari banyaknya teknik mengarsir tersebut, secara ringkas ada 3 jenis teknik arsir yaitu mengarsir biasa, teknik arsing menyilang dan teknik arsir acak untuk mendapatkan hasil gambar yang lebih bervariasi.
 Teknik Stipel
Teknik stipel ini adalah teknik dasar kedua setelah teknik arsir. Beberapa fungsinya hampir sama yaitu untuk menciptakan efek bayangan yang lembut, hanya saja caranya yang berbeda. Jika teknik arsir menggunakan goresan-goresan pensil berbentuk garis, teknik stipel mengharuskan kita hanya membuat titik-titik yang sedikit rapat dengan gradasi berbeda sesuai dengan arah bayangan yang kita inginkan. Untuk mendapatkan hasil yang baik kita bisa menggunakan jenis pensil yang berbeda setiap membubuhkan titik pada kertas gambar kita.Tujuanya agar warna titik-titik yang diciptakan berbeda sehingga membentuk sebuah gradasi yang indah. Karena tekniknya yang memang sedikit sulit membuat cara ini hanya digunakan oleh orang-orang yang keterampilan gambarnya sudah tidak diragukan lagi terutama dalam menggunakan teknik menggambar menggunakan pensil.
Teknik Dussel
Teknik dussel adalah teknik menggambar yang menurut saya paling ajaib, karena kita menggoreskan pensil di kertas lain dan kemudia menggosokan goresan pensil tersebut sehingga mampu mempercantik gambar kita. Tetapi perlu keterampilan yang tinggi untuk mendapatkan hasil gambar yang baik dengan menggunakan teknik ini. Biasanya teknik ini digunakan untuk menampilkan efek-efek sinar sehingga tampak semakin nyata.
Sumber : http://www.panduanmenggambar.com/mengetahui-teknik-teknik-dasar-menggambar-menggunakan-pensil/

Selasa, 17 November 2015

Operasi Kecantikan (makalah)



Operasi Kecantikan
 Mata Kuliah : Masailul Fiqh
Dosen Pengampu : Bapak Hanany
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Disusun oleh : Fera Nofiana A (13410190)

Operasi Kecantikan
Islam sangat memperhatikan kecantikan fisik dan non fisik secara bersamaan, namun dalam koridor menjaga kehormatan dan kemuliaan.operasi plastik merupakan sebuah operasi khusus, sebagian bersifat ringan, sebagian lagi bersifat berat. Sebagian ada yang merupakan pengobatan atas cacat tubuh sebagian lain merupakan usaha untuk mempercantik diri agar lebih menarik dari sebelumnya. Masyarakat telah mengenal operasi ini, sebagian bahkan ada yang mendalami dan menekuninya. Dan sekarang telah didirikan fakultas khusus yang mempelajari tentang operasi tersebut.[1]
Pengertian Operasi Plastik
Operasi palstik atau dapat disebut juga dengan bedah kosmetik merupakan serangkaian operasi plastik estetika yang bertujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan kecantikan sehingga mencapai kondisi estetika ideal bagi yang bersangkutan.[2]
Tujuan, Manfaat dan Madharat dari Operasi Plastik
Aktifitas operasi plastik memiliki dua tujuan yaitu untuk pengobatan dan untuk kesenangan semata. Mempercantik diri dalam rangka untuk mengobati, seperti luka bakar atau kerusakan pada bagian tubuh, maka hal ini tidak dilarang dalam syari’at Islam. Karena perbuatan ini termasuk bagian dari pengobatan adalah sesuatu yang diperintahkan oleh Rasulullah SAW. “Setiap penyakit ada obatnya. Jika telah diobati, maka dengan izin Allah penyakit itu akan hilang”. (HR Muslim)
Lain halnya dengan mempercantik diri untuk kesenangan. Jika mempercantik diri hanya untuk memperdaya, menyesatkan manusia, serta bertentangan dengan fisik pembawaan sejak lahir, maka hal itu diharamkan.[3]
Operasi plastik erat hubungannya dengan penanaman benda asing ke dalam tubuh, baik melalui penyuntikan ataupun pembedahan. Masuknya benda asing ke dalam tubuh bukan tidak mungkin akan menimbulkan resiko kegagalan atau kerusakan yang mencelakakan. Oleh karena itu, operasi plastik harus dilakukan oleh tenaga medis yang memang ahli di bidangnya. Namun demikian, karena biayanya yang mahal, beberapa orang berani mengambil resiko melakukannya oleh sembarang orang yang tidak memiliki kapasitas dan klasifikasi keahlian yang memadai. Bukan hanya hasilnya yang tidak dijamin memuaskan, melakukan bedah plastik oleh bukan ahlinya sangatlah beresiko tinggi dan berakibat serius, mulai dari kegagalan operasi yang dapat menyebabkan cacat fisik, sampai kematian. Karena tingkat resiko yang tinggi tersebut, melakukan bedah plastik oleh yang bukan ahlinya bisa dikategorikan tindakan menjerumuskan diri pada kebinasaan dan konsekuensi hukumnya haram. [4]
Status Hukum Operasi Plastik
Tergantung kepada tujuan yang dilakukan operasi plastik. Jika tujuannya adalah untuk mengobati cacat tubuh yang menyebabkan rasa sakit bagi penderitanya, baik secara jasmani maupun rohani dan si penderita merasakan sakit yang dia tak kuat lagi menanggungnya dan tidak ada larangan secara syar’i serta tidak menambah parah penyakitnya maka Islam tidak menghalangi setiap usaha untuk mencapai maslahat bagi manusia. Ini adalah boleh InsyaAllah seperti hal nya memperpendek gigi yang panjang dan menonjol, atau mengambil dan memotong jari tambahan, atau membuat hidung buatan misalnya. Tetapi jika tujuannya adalah untuk mengejar impian kecantikan yang sempurna atau merindukan masa mudanya kembali, seperti menghilangkan keriput di wajah seorang wanita tua maka yang seperti Islam mengharamkannya dengan beberapa pertimbangan berikut ini.
  1. Termasuk pemborosan dan kesombongan, sedangkan syari’at telah melarang perbuatan itu.
  2. Wanita mudah tergiur dengan trend mode tanpa berpikir panjang. Akibatnya, mereka melalaikan tujuan utama diciptakannya wanita.
  3. Adanya unsur pemalsuan, yaitu dengan menyamarkan usia tua, padahal Islam menganggap usia tua sebagai wibawa dan kharisma. Sedangkan pemalsuan yang dilakukannya membuatnya merasa muda namun terlaknat.
  4. Allah telah melarang operasi semacam ini. Allah melaknat wanita yang menyambung rambut dan meminta untuk disambung rambutnya, wanita yang menato dan yang meminta ditato, wanita yang mencukur alis mata dan wanita yang meminta untuk dicukur alisnya, serat wanita-wanita yang mengikir giginya agar menarik, mereka adalah wanita-wanita yang mengubah ciptaan Allah.
  5. Operasi semacam ini menjadikan tubuh wanita sebagai obyek mainan ahli bedah untuk uji coba keahlian dan model baru.
  6. Mahalnya biaya yang harusnya dikeluarkan untuk operasi ini, padahal masih banyak kaum muslimin di berbagai negara yang memerlukan bantuan pangan, sandang dan obat-obatan.
  7. Termasuk mensia-siakan umur, sedangkan umur umat Muhammad SAW. adalah pendek. Apakah boleh bagi muslimah untuk mensia-siakan waktunya pada permainan dan khayalan itu, dengan maksud mencari kecantikan semu yang kadang terwujud dan kadang tidak, kadang justru memunculkan efek samping berupa penyakit pada bagian tubuh yang lain disebabkan operasi itu.
Lebih dari itu, operasi plastik pada wajah juga merupakan bentuk tidak menerima seseorang terhadap kebijaksanaan Allah. Seorang wanita akan menjadi terhormat karena akhlak dan moralnya, karena ilmu dan pendidikannya, dan karena perbuatannya yang positif. Bukan dengan kecantikan buatan yang menyembunyikan kebodohan, keangkuhan, serta kebejatannya. Barangsiapa yang Allah kehendaki untuk menjadi baik maka Allah akan menjadikannya pandai dalam hal agama.[5]


[1] Ali bin Sa’id Al-Ghamidi.Fikih Wanita. (Solo:PT Aqwam Media Profetika 2013) hlm 387
[2] Aam Amiruddin.Fiqh Kecantikan.(Bandung:Khazanah Intelektual 2010) hlm 18
[3] Sayyid Ahmad Musayyar.Islam Bicara Soal Seks, Percintaan dan Rumah Tangga.(Jakarta:Erlangga 2008) hlm 106-107
[4] Aam Amiruddin.Fiqh Kecantikan.(Bandung:Khazanah Intelektual 2010) hlm 23
[5] Ali bin Sa’id Al-Ghamidi.Fikih Wanita. (Solo:PT Aqwam Media Profetika 2013) hlm 388-390

Jumat, 26 Desember 2014

Penilaian Autentik


Penilaian Autentik
Dalam Permendikbud No.66 tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan disebutkan bahwa penilaian hasil peserta didik didasarkan prinsip objektif, terpadu, ekonomis, transparan, akuntabel dan edukatif. Penilaian autentik yaitu  penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai mulai dari masukan (input), proses, dan output pembelajaran. 
Penilaian autentik menilai kesiapan peserta didik, serta proses dan hasil belajar secara utuh. Keterpaduan penilaian ketiga komponen (input–proses–output) tersebut akan menggambarkan kapasitas, gaya, dan hasil belajar peserta didik, bahkan mampu menghasilkan dampak instruksional (instructional effect) dan dampak pengiring (nurturant effect) dari pembelajaran.
Ketika menerapkan penilaian autentik untuk mengetahui hasil dan prestasi belajar peserta didik, guru menerapkan kriteria yang berkaitan dengan konstruksi pengetahuan, aktivitas mengamati dan mencoba, dan nilai  prestasi luar sekolah. Penilaian autentik dapat dibuat oleh guru sendiri, guru secara tim, atau guru bekerja sama dengan peserta didik.
Penilaian autentik memiliki relevansi kuat terhadap pendekatan ilmiah (scientific approach) dalam pembelajaran sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013. Karena penilaian semacam ini mampu menggambarkan peningkatan hasil belajar peserta didik, baik dalam rangka mengobservasi, menanya, menalar, mencoba, dan membangun  jejaring. Penilaian autentik cenderung fokus pada tugas-tugas kompleks atau kontekstual, memungkinkan peserta didik untuk menunjukkan kompetensi mereka yang meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Karenanya, penilaian autentik sangat relevan dengan pendekatan saintifik dalam pembelajaran.
Hasil penilaian autentik dapat digunakan oleh pendidik untuk merencanakan program  perbaikan (remidial), pengayaan (enrichment), atau pelayanan konseling. Selain itu, hasil  penilaian autentik dapat digunakan sebagai bahan untuk memperbaiki proses pembelajaran yang memenuhi Standar Penilaian Pendidikan. Penilaian autentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai sikap, pengetahuan dan keterampilan. Penilaian sikap dilakukan melalui observasi/pengamatan menggunakan jurnal, penilaian diri, dan atau penilaian antar teman. Penilaian pengetahuan melalui tes tertulis, tes lisan, dan atau penugasan. Penilaian keterampilan melalui tes praktik, penilaian proyek, dan penilaian portofolio.


Aspek penilaian autentik
Semangat kurikulum sekarang mengamanatkan bahwa kompetensi harus meliputi tiga ranah, yaitu pengetahuan, sikap dan keterampilan dari semua bidang.
Teknik Penilaian Autentik
a.       Penilaian kompetensi sikap
Pendidik melakukan penilaian kompetensi sikap melalui observasi, penilaian diri, penilaian “teman sejawat”(peer evaluation) oleh peserta didik dan jurnal. Instrumen yang digunakan untuk observasi, penilaian diri, dan penilaian antarpeserta didik adalah daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang disertai rubrik, sedangkan pada jurnal berupa catatan pendidik.
1.      Observasi merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara berkesinambungan dengan menggunakan indera, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan pedoman observasi yang berisi sejumlah indikator perilaku yang diamati.
2.      Penilaian diri merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam konteks pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian diri.
3.      Penilaian antarpeserta didik merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk saling menilai terkait dengan pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian antarpeserta didik.
4.      Jurnal merupakan catatan pendidik di dalam dan di luar kelas yang berisi informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik yang berkaitan dengan sikap danperilaku.
b.      Penilaian Kompetensi Pengetahuan Pendidik menilai kompetensi pengetahuan melalui tes tulis, tes lisan, dan  penugasan.
1.      Instrumen tes tulis berupa soal pilihan ganda, isian, jawaban singkat, benar-salah, menjodohkan, dan uraian. Instrumen uraian dilengkapi pedoman penskoran.
2.      Instrumen tes lisan berupa daftar pertanyaan.
3.      Instrumen penugasan berupa pekerjaan rumah dan/atau projek yang dikerjakan secara individu atau kelompok sesuai dengan karakteristik tugas.
c.       Penilaian Kompetensi Keterampilan Pendidik menilai kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja, yaitu  penilaian yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu dengan menggunakan tes praktik, projek, dan penilaian portofolio. Instrumen yang digunakan berupa daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang dilengkapi rubrik.
1) Tes praktik adalah penilaian yang menuntut respon berupa keterampilan melakukan suatu aktivitas atau perilaku sesuai dengan tuntutan kompetensi.  
2) Projek adalah tugas-tugas belajar (learning tasks) yang meliputi kegiatan  perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan secara tertulis maupun lisan dalam waktu tertentu.
3) Penilaian portofolio adalah penilaian yang dilakukan dengan cara menilai kumpulan seluruh karya peserta didik dalam bidang tertentu yang bersifat reflektif-integratif untuk mengetahui minat, perkembangan, prestasi, dan/atau kreativitas peserta didik dalam kurun waktu tertentu. Karya tersebut dapat berbentuk tindakan nyata yang mencerminkan kepedulian peserta didik terhadap lingkungannya. Instrumen penilaian harus memenuhi persyaratan: 1) Substansi yang merepresentasikan kompetensi yang dinilai; 2) Konstruksi yang memenuhi persyaratan teknis sesuai dengan bentuk instrumen yang digunakan; dan 3) Penggunaan bahasa yang baik dan benar serta komunikatif sesuai dengan tingkat  perkembangan peserta didik.

Minggu, 21 Desember 2014

Media Pembelajaran Berbasis Audio




REVIEW RADIO
Dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Media dan Sumber Belajar PAI.





Dosen Pengampu            : Dr. Sukiman, M.Si
              Disusun Oleh                   : Fera Nofiana A (13410190)
                                                      
                                                            
                                                
                                      


Pendidikan Agama Islam
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
2014

Nama   : Fera Nofiana A

NIM    : 13410190
Kelas   : PAI E
MQ fm
Manajemen Qalbu
Tausyiah bersama Abdullah Gymnastiar
Tentang Iman, dan ketegori orang beriman.
Banyak manusia di dunia menyelesaikan masalahnya dengan kekerasan, seperti demo dengan kerusuhan, tawuran dan perbuatan keras lainnya. Padahal kita ini, Islam adalah mayoritas di Dunia. Seharusnya agama kita adalah agama Rahmatan lil ‘alamin, islam itu indah dan islam itu damai, Islam tidak mengajarkan kekerasan. Orang yang masih melakukan itu semua mungkin Islam mereka belum masuk kedalam kategori Iman, islam dan iman itu tingkatannya berbeda, orang yang bersyahadat saja sudah tergolong islam, jika manusia sudah masuk kedalam kategori iman maka jika dia selalu memperbaiki hati nya maka dia akan masuk ke tingkat ikhsan yaitu yakin, ikhsan itu mulut, hati, sikap dan pikiran itu sejalan (sama). Orang yang beriman mempunyai rasa empati dan simpati terhadap oranglain. Jika kita ingin dihargai orang lain maka kita juga harus menghargai orang lain, jika kita ingin selalu diberikan kebaikan maka kita harus memberikan kebaikan kepada oranglain. Orang yang beriman ketika melihat saudaranya susah maka dia juga akan merasakan kesusahan orang lain dan didalam hatinya dia serasa ingin membantu saudaranya tersebut, ketika dia melihat saudaranya sedang berbahagia dan dia juga merasakan kebahagiaan dari saudaranya tersebut. Orang yang hatinya penuh dengan kedengkian, ketika melihat saudaranya mendapat kesenangan maka dia selalu mencari kesalahannya dan hati penuh dengan kebencian maka dia belum dalam kategori beriman, ketika dia melihat orang lain sedang kesusahan dan tidak sedikitpun terbesit dalam hati untuk membantu itu juga belum masuk dalam kategori beriman. Maka dari itu sebagai orang islam yang baik kita harus selalu menjaga hati kita dari perasaan iri dan dengki, tanamkan selalu kebaikan dihati kita.


Komentar :
Menurut saya siaran radio MQ fm sangatlah layak, bagus dan mendidik. Berbagai macam siaran keagamaan yang dapat menambah wawasan islam kita sangatlah bermanfaat dan banyak hikmah yang dapat diambil dari siaran tersebut seperti manajemen qalbu di pagi hari dengan diberikannya tausyiah dari ustadz ustadzah, hasanah islam di sore menjelang adzan magrib dan berbagai siaran keagamaan lainnya. Dengan siaran dari radio ini kita dapat melatih daya nalar kita dengan menghubungkan topik pembicaraan dengan kehidupan sehari-hari serta menerapkannya dimasyarakat.